Sifat-sifat Cahaya
Setiap malam, Rafi selalu membaca
buku di kamarnya. Semua pelajaran yang telah dipelajari pada siang hari, dia
baca kembali. Selain itu, Rafi selalu mempersiapkan buku pelajaran yang akan
dipelajarinya esok hari di kelas. Suasana di kamar terlihat terang. Lampu
menerangi setiap benda yang ada di dalamnya. Menurutmu, apakah Rafi bisa
membaca jika lampu penerangnya dimatikan? Rafi bisa membaca karena ada cahaya.
Mengapa cahaya bisa menerangi semua isi yang ada di kamar? Apakah sifat-sifat
yang dimiliki oleh cahaya tersebut? Pada Pembelajaran kali ini saya akan
menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya.
A. SIFAT-SIFAT CAHAYA
Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata.
Cahaya menurut sumber berasalnya ada 2 macam, yaitu:
1. cahaya yang berasal dari benda
itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu; Coba sebutkan sumber
cahaya pada gambar dibawah ini!
2. cahaya yang memancar
dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber
cahaya. Misalnya, jika kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut
memantulkan cahaya berwarna biru.
Cahaya yang sering kamu
lihat merupakan cahaya tampak. Cahaya tampak sebenarnya tersusun atas semua
warna pelangi. Jika sinar matahari menembus butiran air hujan, akan dibelokkan
dan diuraikan menjadi tujuh warna. Tujuh warna tersebut antara lain, merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Bagaimana dengan benda yang berwarna hitam
dan putih? Benda akan tampak hitam jika benda tersebut menyerap semua warna
cahaya. Benda akan terlihat putih jika benda tersebut memantulkan semua warna
cahaya. Untuk lebih memahami warna cahaya.
1. Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kamu
memerlukan senter. Ketika senter kamu nyalakan,bagaimana arah rambatan cahaya
yang keluar dari senter tersebut? Cahaya dari lampu senter arah rambatannya
menurut garis lurus. Benarkah cahaya merambat lurus? berikut contohnya seperti gambar dibawah ini.
Kegiatan di samping adalah yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang
diberi lubang seperti gambar di samping. Ketika lobang karton disusun lurus
kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita
tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Dari gambar di samping membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.
2. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Cahaya menembus benda bening dapat
terlihat jika kamu menerawangkan plastik bening, gelas kaca, atau cari benda
bening lainnya ke arah sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat karena
cahaya dapat menembus benda bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap
(tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan.
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh
peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita
akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat
mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk
ke mata kita. Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan
teratur terjadi pada benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin.
Pada
benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat
membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak
rata, cahaya yang datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan.
Pemantulan semacam ini disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.
4. Cahaya dapat dibiaskan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh
peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita
akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat
mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk
ke mata kita. Pemantulan pada cermin, termasuk pemantulan teratur. Pemantulan
teratur terjadi pada benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Pada
benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat
membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak
rata, cahaya yang datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan.
Pemantulan semacam ini disebut pemantulan baur, atau pemantulan difus.
5. Cahaya dapat diuraikan
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya
polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa
komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang
berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna
yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati
prisma, cahaya putih akan mengalami dispersi (penguraian). Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi
secara alami adalah peristiwa terbentuknya pelangi. Pelangi terbentuk dari
cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan di langit. Cahaya
matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari
tersusun atas banyak cahaya berwarna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar